Pengertian Investasi dan Jenis Jenisnya

Investasi adalah tindakan atau proses mengalokasikan sejumlah sumber daya, seperti uang, waktu, atau usaha, ke dalam suatu aset atau proyek dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.

Tujuan utama dari investasi adalah untuk menghasilkan imbal hasil atau pendapatan yang lebih besar dari jumlah sumber daya yang diinvestasikan. Investasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk aset, termasuk saham, obligasi, real estat, mata uang, komoditas, perusahaan startup, dan banyak lagi.

Menurut Reilly & Brown, investasi adalah kesediaan seseorang untuk mengalokasikan uang dalam nilai tertentu di masa sekarang guna memperoleh penerimaan di hari yang akan datang.

Investasi menurut Bodie, Kane dan Marcus adalah kesediaan seseorang mengalokasikan uang atau sumber daya berharganya saat ini dan menahannya hingga waktu yang ditentukan agar menerima keuntungan atau laba di kemudian hari.

Jenis Jenis Investasi

Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek berlangsung antara kurang dari satu tahun hingga tiga tahun saja.Sebagai contohnya, seorang pemuda berusia 25 tahun berniat untuk menikah tiga tahun ke depan. Maka dia membutuhkan dana segar untuk menyelenggarakan pesta pernikahan yang tidak murah.

Mengingat akan kebutuhan itu, maka pemuda tersebut disarankan untuk berinvestasi di instrumen rendah risiko dalam artian memiliki fluktuasi nilai yang stabil, likuiditas yang tinggi sehingga mudah dikonversikan dalam bentuk cash, serta bisa menghasilkan pendapatan tetap. Beberapa instrumen yang disarankan untuknya adalah deposito, reksadana pasar uang, atau surat utang negara jangka pendek.

Investasi Jangka Menengah

Ketika seseorang memiliki tujuan finansial antara 3 hingga 10 tahun, maka hal ini bisa disebut dengan investasi jangka menengah. 

Sebut saja, dalam lima tahun ke depan Bapak Budi harus mendaftarkan diri putranya ke sebuah universitas ternama di Jakarta. Maka Bapak Budi membutuhkan dana yang cukup besar untuk membayar uang pangkal serta semester I. 

Mengingat kebutuhan dananya di atas lima tahun, Bapak Budi bisa memilih instrumen dengan risiko sedikit lebih tinggi dari deposito, reksadana pasar uang, atau surat utang negara, dengan harapan memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi.

Investasi Jangka Panjang

Ketika tujuan investasinya di atas 10 tahun, maka investasi ini sudah masuk dalam kategori investasi jangka panjang.Tujuan-tujuan investasi itu bisa berupa biaya pendidikan anak, biaya penyelenggaraan pesta pernikahan anak, pembelian aset ke anak cucu, dan dana pensiun.

Semakin panjang periode investasi, makin fleksibel seseorang memilih instrumennya. Mereka bisa memilih instrumen dengan risiko rendah, moderat, tinggi, maupun instrumen yang tidak dapat dikonversi dengan cepat.

Tinggalkan komentar